JAMBI – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi Jumat (1/4) lalu telah melakukan pemanggilan terhadap Aliman selaku Kepala Cabang PT Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Mintra Indotama Jambi. Aliman dipanggil sebagai tersangka kasus dugaan investasi bodong bidang budidaya ikan lele dengan kerugian para korban mencapai Rp 4,3 miliar. Namun Aliman tidak hadir alias mangkir dari panggilan tersebut. “Yang bersangkutan tidak datang tanpa alasan. Ia dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka,” kata Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Kaswandi Irwan, Minggu (3/4). Dikatakan Kaswandi, pihaknya akan melayangkan panggilan kedua terhadap Aliman. “Rencananya minggu depan akan kita layangkan panggilan kedua,” ujarnya. Terkait kasus ini, penyidik Ditreskrimum Polda Jambi juga telah melakukan penyitaan terhadap aset PT DHD. Ada sekitar 30 kolam milik PT DHD yang berada di Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi sudah disita. Sebelumnya ada 200 orang di Jambi yang menjadi korban invetasi tersebut dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah dalam investasi budidaya ikan lele, Mereka menanamkan modal Rp 10 juta untuk satu kolam dan setiap satu kolamnya dijanjikan akan mendapatkan keuntungan Rp 960.000 dalam satu kali panen. Dalam satu tahunnya, para penanam modal bisa panen sebanyak 9 kali. Namun sejak Juli tahun 2021 tidak ada lagi hasil yang didapatkan para mitra PT DHD di Jambi. Bahkan ada korban di Jambi yang mengaku investasi senilai Rp 50 juta hingga Rp 200 juta. Polda Jambi, mencatat ada sebanyak 88 korban yang sudah mengadu atau membuat laporan resmi.
Warga Kota Jambi Ngaku Kehilangan Uang Rp 35 Juta di Bagasi Lion Air
Timbun 10 Ton Solar, Kakak Beradik Warga Sarolangun Diamankan
Hari Pertama Pemberlakuan Instruksi Walikota Jambi Terkait Pengisian BBM, Dirlantas Cek Sejumlah SPBU
Polda Jambi Musnahkan 7,7 Kg Sabu Hasil Sitaan dari Penangkapan 13 Tersangka
Polres Tanjabtim Bersama TNI Gelar patroli di Perairan Pesisir Jambi
